Penyakit Hepatitis B merupakan penyakit yang mematikan dan ganas. Kita mungkin sering mendengar virus HIV yang terkesan ganas dan sangat berbahaya, namun tahukah Anda bawah sebenarnya virus Hepatitis B (HBV) seratus kali lebih ganas (infectious), dan sepuluh kali lebih mudah untuk menular. Seperti halnya penyakit berbahaya lainnya, penyakit Hepatitis B merupakan penyakit yang berasal atau yang disebabkan oleh virus Hepatitis B. Virus ini berasal dari suatu anggota famili Hepadnavirus. Hepadnavirus merupakan jenis virus yang bekerja dengan menyerang atau memakan hati. Jika virus ini terus besarang di hati selama bertahun-tahun maka akan terjadi peradangan hati akut. Apabila virus sudah menyebar dan ganas maka tahap selanjutnya akan berubah menjadi sirosis hati atau kanker hati.
Virus ini bekerja sangat cerdik, yaitu bekerja dengan tidak menunjukkan gejala-gejala berarti. Banyak penderitanya tidak menyadari kehadiran penyakit ini di dalam tubuh mereka. Bahkan mayoritas mereka yang terjangkit penyakit ini tidak menyadari kehadiran penyakit ini walaupun sudah dalam kondisi sudah kronis. Para tim medis di rumah sakit bahkan banyak menggobati pasien Hepatitis B yang tidak tahu kalau dirinya sudah sakit.
Penyebab Hepatitis B sebenarnya tidak hanya berasal dari virus Hepatitis B itu sendiri. Hal-hal lain seperti keracunan obat dan zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang terkandung dalam kompsisi pengobatan modern juga bisa menjadi faktor penyebab Hepatitis. Bahan-bahan kimia tersebut bila terus menerus masuk ke dalam tubuh yaitu bisa melalui mulut, hidung, dan kulit dan bersarang di dalam hati maka lambat laun akan menggangu bahkan mematikan fungsi hati. Hati memiliki peran penting bagi tubuh sebab berfungsi sebagai penawar berbagai racun yang masuk ke dalam tubuh.
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa penyakit ini tidak menunjukkan gejala yang mudah terlihat dan memang sulit untuk menentukan apakah seseorang menderita hepatitis B hanya dari gejalanya. Namun menurut penelitian terhadap pasien, gejala-gejala yang hadir antara lain kelelahan, penurunan nafsu makan, demam, diare, perubahan warna urin dan feses, mata dan warna kulit yang tampak menguning. Jalan satu-satunya untuk menyatakan seseorang telah menderita Hepatitis B adalah dengan menjalani serangkaian pemeriksaan secara klinis di laboratorium. Indikator seperti HBsAg positif (antigen yang menandakan adanya infeksi) atau kenaikan enzim hati (SGOT dan SGPT) bisa menjadi penentu seseorang telah terjangkit Hepatitis B. Seseorang mengidap Hepatitis B jika sudah dinyatakan sudah menderita atau mengidap infeksi selama lebih dari enam bulan. Diagnosa juga didasarkan pada adanya HBV DNA (indikasi replikasi virus aktif) dalam serum, kenaikan enzim hati, bukti histologis serta hasil USG yang menunjukkan proses peradangan hati.
Pengobatan terhadap Hepatiitis B tersedia baik dalam bentuk obat yang diminum dan disuntikkan. Di Indonesia tersedia 4 jenis obat yang mendapat lisensi FDA, yakni Entecavir, Lamivudine, Adefovir dan Telbivudine. Obat-obat tersebut dikonsumsi dengan cara diminum. Sedangkan melalui injeksi, pasien akan diberi sejenis senyawa sistesis yang menyerupai zat yang dihasilkan tubuh untuk mengatasi infeksi.
Selain pengobatan medis, pengobatan herbal atau tradisional juga menjadi alternatif pengobatan pasien yang menderita Hebatitis B. Pengobatan Hepatitis B Djamilah Najmuddin dilakukan melalui cara tradisional atau dengan menggunakan obat-obatan alami bebas dari bahan kimia yang berbahaya. Obat yang digunakan dapat mencegah dan membantu pengobatan Hepatitis. Fungsi obat-obat herbal tersebut diantaranya dapat melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati. Menariknya efektifitas pengobatan ini dapat dibuktikan hasil tes laboratorium, sehingga hasil pengobatannya objektif.
Pengobatan Tradisional Ny. Djamilah Najmuddin memiliki tiga tahap. Tahap pertama adalah pengobatan pada lambung/ pencernaan/maag. Hal ini dilakukan sebagi tahap pertama karena hampir semua jenis penyakit baik berat ataupun ringan akan terlebih dahulu menyerang proses kerja lambung untuk tubuh. Lambung merupakan salah satu bagian organ tubuh yang terpenting. Lambung merupakan organ yang berfungsi untuk mengolah makanan dan minuman. Ketika fungsi lambung tidak bekerja dengan baik, maka lambat laun akan mempengaruhi proses metabolism tubuh sebab nutrisi yang dibutuhkan tubuh tidak tercerna dengan baik dan optimal.
Setelah tahap pengobatan lambung, tahap selanjutnya adalah pemberian obat-obatan tradisional yang khusus diacik untuk memerangi penyakit yang diderita pasien. Pada tahap ini, pasein akan diberikan obat-obatan yang diracik secara alami dan bebas dari bahan kimia yang sudah dikemas dalam bentuk kapsul. Obat yang diberikan untuk dikonsumsi oleh pasien berkhasiat untuk mematikan virus, bakteri dan jamur penyebab penyakit.
Tahap selanjutnya atau tahap terakhir adalah dengan memberikan madu yang berfungsi sebagai multivitamin. Multivitamin ini dimaksudkan untuk membantu mengembalikan energy atau pemulihan bagi pasien. Untuk info lebih lanjut mengenai pengobatan tradisional Djamilah najmuddin, Anda dapat mengunjungi website resminya di sini.
Tinggalkan Balasan