Alat reproduksi wanita memiliki peranan sangat penting untuk melahirkan generasi baru penerus keluarga. Rahim menjadi tempat tinggal bagi janin dan bayi selama kurang lebih 9 bulan hingga ia siap dilahirkan. Sayangnya rahim juga memiliki resiko terkena penyakit termasuk penyakit kronis yang mematikan seperti kanker. Ada beberapa jenis kanker yang menyerang rahim seperti kanker rahim, kanker mulut rahim dan kanker leher rahim. Kanker leher rahim atau kanker serviks sendiri merupakan kanker pembunuh nomer 2 terbanyak pada wanita setelah kanker payudara.
Penyakit yang sangat mematikan ini bisa terjadi pada wanita di segala usia. Penyebabnya adalah virus human papilloma jenis HPV 16 dan HPV 18 yang bisa ditularkan melalui hubungan seksual. Untuk itu tidak bergonta-ganti pasangan dan setia terhadap suami adalah cara pencegahan yang paling baik. Meski begitu, beberapa wanita dengan kondisi tertentu memiliki resiko terkena kanker serviks yang lebih tinggi dibandingkan lainnya.
Berikut ini adalah kondisi-kondisi dimana wanita bisa memiliki resiko terkena kanker serviks lebih tinggi.
- Sering bergonta-ganti pasangan dan aktif secara seksual.
- Memiliki kelebihan berat badan.
- Memiliki keluarga dengan riwayat kanker serviks.
- Memiliki kebiasaan merokok.
- Wanita dengan usia 40 tahun ke atas.
- Wanita yang melahirkan terlalu muda.
- Wanita yang sering melahirkan dengan jarak kehamilan pendek.
- Penggunaan pil KB dalam jangka waktu lama.
- Wanita dengan penyakit yang menekan sistem imun.
Jika Anda termasuk wanita yang memiliki faktor resiko tersebut di atas, sebaiknya rutin memeriksakan diri dengan melakukan tes pap smear. Dengan tes ini, sel kanker dapat terdeteksi lebih dini. Kanker serviks yang diketahui pada stadium awal memiliki peluang untuk diangkat lebih besar dibandingkan dengan mereka yang mengetahui kanker ini di stadium lanjut. Padahal gejala kanker serviks sendiri umumnya baru terjadi di stadium 3 sehingga melakukan tes pap smear secara rutin adalah cara pencegahan yang paling baik.
Untuk lebih waspada terhadap kanker serviks, berikut ini adalah beberapa gejala yang sering ditimbulkan oleh sel kanker di leher rahim.
- Merasa sakit setelah berhubungan badan.
- Nyeri pinggang.
- Mengeluarkan darah setelah berhubungan badan.
- Mengeluarkan darah setelah masa menopause.
- Siklus menstruasi menjadi tidak teratur.
- Kaki bengkak sebelah.
Jika memiliki gejala di atas segera lakukan pemeriksaan pap smear untuk mendeteksi apakah ada sel kanker di dalam rahim. Kanker rahim dapat diobati dengan beberapa cara seperti operasi, radiasi, kemoterapi ataupun kombinasi dari ketiganya.
Bagi Anda para wanita, akan lebih baik untuk melakukan pencegahan dengan menghindari faktor resiko dan rutin melakukan test pap smear 2 tahun sekali hingga berusia 70 tahun.
Tinggalkan Balasan