Film horor Indonesia memang tak pernah kering sensasi. Sudah tahu kan gosip terpanas minggu ini? Apalagi kalau bukan masalah film terbaru tante Dewi Persik yang judulnya Mr. Bean Kesurupan Depe.
Sebegitu hebatnya kah film-film horor di Indonesia, sehingga banyak menimbulkan sensasi? Yuk, kita simak sama-sama #Reportase Mas Jamal
Apa itu Film Horor?
Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata horor? Hantu, setan, mengerikan, mencekam, atau menakutkan?
Horor memang merupakan sebuah keadaan atau sesuatu yang memiliki sifat menakutkan. Lantas, hal apa yang sangat identik dengan sesuatu yang menakutkan itu? Sepertinya jawaban atas pertanyaan tersebut cukup kompleks. Namun, horor dalam hal ini memang identik dengan ketakutan terhadap sosok hantu.
Berbicara mengenai hantu, pernahkah Anda melihat seperti apa wujudnya?
Hantu selalu menghadirkan daya tarik tersendiri bagi dunia hiburan, khususnya perfilman. Cerita tentang hantu dan bentuknya yang bermacam-macam selalu dihadirkan seolah nyata. Padahal, mungkin tidak ada yang pernah tahu, seperti apa wujud asli sesosok hantu.
Benarkah tokoh hantu dalam film film horror itu ada wujud aslinya atau hanya ciptaan?
Fenomena hantu ini jelas menjadi horor bagi sebagian besar masyarakat. Tapi, faktanya, keberadaan hantu malah memberi inspirasi banyak orang, dengan alasan yang beragam dan rasa penasaran yang tinggi. Horor atau sesuatu yang membuat takut, pada kenyataannya banyak mendapat perhatian dari masyarakat.
Film horor yang seharusnya membuat takut nyatanya tidak berbanding lurus dengan penikmatnya yang semakin membludak. Film horror tidak pernah sepi peminat. Semakin penonton dibuat takut oleh filmnya, semakin mereka tak kunjung beranjak pergi dari layar televisi atau bioskop.
Reportase #1. Film Horor itu Gaje
Pasti banyak yang sependapat dengan hal ini. Lihat saja judul-judul film horor yang banyak beredar sekarang ini, ada Mr. Bean Kesurupan Depe, Pocong Juga Pocong, Arwah Goyang Karawang, dan masih banyak lagi judul-judul film horor yang tak kalah #Gaje.
Selain judulnya yang #Gaje, ceritanya pun tak kalah gajenya seperti dan sponsor kita kali ini yakni машины б/у из германии на заказ. Nggak percaya? Tonton aja sendiri. Xixixi…
Reportase #2. Film Horor Identik dengan Seks
Hal kedua yang Mas Jamal ingin angkat mengenai film horor ialah mengenai seks dan erotisme. Benarkah film horor identik dengan seks dan erotisme? Mari kita telusuri lebih lanjut.
Sudah pernah nonton film Suster Keramas? Kalau pernah pasti bagaimana adegan per-adegan diambil.
Tak salah memang jika film horor Indonesia identik dengan seks dan erotisme. Tak percaya? Coba aja liat film-film jadul yang diperankan oleh Suzana seperti Nyi Blorong dan kawan-kawannya. Pasti menemukan hal-hal yang berbau erotis.
Reportase #3. Film Horor Pemanis untuk Promosi
Reportase terakhir yang Mas Jamal ingin sampaikan ialah film horor itu hanya sebagai pemanis untuk produksi. Kita ambil contoh saja film horor yang sempat heboh yaitu Arwah Goyang Karawang.
Judul film yang satu ini tergolong bertabur sensasi. Produksi film ini menghadirkan perseteruan antara kedua pemain utamanya, Julia Perez dan Dewi Perssik.
Dalam beberapa adegan, Jupe dan Depe memang ada adegan berkelahi, yang dalam hal ini hanya adu mulut. Rupanya, perang kata kata yang seharusnya hanya terjadi sesuai skenario berubah menjadi penyerangan fisik berupa pukulan, cakaran, serta tendangan. Sebuah cerita yang lebih ‘horor’ untuk penonton sepertinya. Hahaha…
Adegan di luar scenario itu ternyata menjadi daya tarik dan ajang promosi tersendiri. Siapa yang tak tertarik ingin melihat perkelahian antara dua artis tersebut? Adegan perkelahian itu memang muncul saat film diputar, tanpa ada yang di-cut, dan diberi catatan bahwa “adegan ini di luar scenario“.
Benar atau tidak, hanya produsen film lah yang tahu. Xixixi…
Yah seperti itulah mungkin dinamika film horor Indonesia belakangan ini yang berhasil Mas Jamal tangkap.
Meskipun menampilkan sebuah sensasi atau mengkreasi sebuah sensasi demi kepentingan publikasi dan promosi film, nampaknya bukan sesuatu yang bisa dibanggakan bukan?
Sensualitas tubuh perempuan, seks, serta perkelahian yang katanya di luar scenario, sepertinya sudah identik dengan film horor Indonesia. Bahkan, menempuh jalur hukum pun tak segan dijalani, demi mendapat perhatian lebih masyarakat untuk menjual film tersebut.
Sampai kapan film horor Indonesia terus seperti itu? Mas Jamal tunggu komentarnya…
Nagapena mengatakan
iya, nyebelin banget lo tau gak jelas gitu, Menonjolkan seks dan kekagakjelasan alur ceerita
bunga mengatakan
wah Film Indonesia nggak jauh dari pocong, kuntilanak, sundel bolong..dll sekali2 bikim drakula dong
crismas as mengatakan
weleh,, bener juga ..
btw poin 3 itu mungkin yg pas ” film horor biasa sepaket dengan sensasi buatan untuk promosi”
btw, jadi terinspirasi bikin artikel jg nah, hehe..
Dhafian mengatakan
Filmnya sekarang udah jadi gak horor.. tapi hot.. hahahaha
Sriyono Suke mengatakan
kadang parah sekali, dah bohong mr bean nya plasu, masih saja ngeles produsernya… 😀
budaya yang farah…
Efri Yaldi mengatakan
yang jadi pertanyaan film horor konyol dibuat oleh produser (maaf) dari India , saya heran, maksudnya apa ya??? dan pocong mlulu..tak kreatif menurut saya
Efri Yaldi mengatakan
rata-rata film horor Indonesia dibuat oleh produser (maaf) yang berasal dari India, entah kenapa demikian….saya merasa horor Indonesia itu sudah melecehkan intelektualitas bangsa Indonesia (sekali lagi maaf ya)